Rabu, 10 Oktober 2018

Berapa biaya dan dana kampanye caleg dan calek? Inilah perinciannya !

Related image

caleg kota bekasi - Buat orang pemula yang sering dengar mengenai dunia politik akan terheran-heran dengan mahalnya cost politik. Buat beberapa politisi atau yang baru masuk dunia politikpun seringkali terasa jeri atau ngeri. Terpenting berkaitan berita besarnya cost atau dana, waktu, tenaga serta pikiran yang perlu di keluarkan, apakah akhirnya sebanding? Apakah tidak percuma?. Akan tetapi semua hal dapat dihitung, serta memang seharusnya diakui.

Di bawah ini ialah tulisan ramuan hasil bercakap ngopi bareng dengan 2 bekas anggota dewan, 3 anggota dewan aktif (2014 – 2019) serta 1 bekas bupati, 1 bekas walikota di peluang berlainan, pengalaman berpartai, penilaian, narasi serta riset ilmiah dari beberapa sumber dalam rentang waktu 10 tahun, mengenai berapakah cost serta dana kampanye yang dibutuhkan buat seorang yang ingin maju menjadi anggota legislative (DPR / calon legislatif) atau eksekutif (walikota, bupati, gubernur serta presiden / calek) pendeknya berapakah besar biaya politik yang perlu dibayar. Sebelum masuk ajang kampanye serta mengkalkulasi cost kampanye atau dana, jadi keadaan awal mulanya ialah seperti berikut;

1. Bila kamu orang politik yang akan berkarir ke DPR (calon legislatif)
Tidak ada alternatif lain, bila kamu ingin berkarir di parpol serta membidik tempat anggota dewan (bacaleg) jadi modal yang dibutuhkan ialah:
1.1.Kamu cukup sudah populer (tetapi bukan terasa populer), ciri-cirinya ialah kamu sudah memiliki prestasi yang menonjol di bagian apa pun serta didapati khalayak, mempunyai pergaulan luas, mempunyai komune serta suka bersilaturahmi. atau
1.2.Kamu telah melalui karier di parpol sekurangnya 2 tahun serta aktif dalam beberapa pertemuan, minimum di tingkat kecamatan, atau tingkat desa dengan akses sampai kecamatan serta kabupaten. Atau
1.3.Kamu mempunyai cukuplah modal serta kemapanan ekonomi, tokoh penduduk, bekas petinggi, artis serta sejenisnya (ini tidak adil, tetapi berikut bukti), serta ingin terjun ke dunia politik.

Berapakah biaya politik serta cost kampanye keadaan tersebut?
Sering orang salah pengertian jika biaya politik hanya permasalahan cost kampanye, ini tidak pas. Biaya politik diawali waktu kamu ingin serta masuk ke dunia politik. Anggapan ini laku untuk kamu menjadi pengurus pokok (KSB = Ketua, Sekretaris serta Bendahara) parpol di level kecamatan atau kabupaten / kota. Mari kita kalkulasi anggapan (investasi karier) seperti berikut :

I. Cost sebelum nyaleg / bacalek (Berkarir)
I.1. Cost pertemuan / rapat 1 tahun pertama 200.000 x 12 = Rp. 2.400.000
I.2. Cost pertemuan serta rapat 1 tahun mendekati pemilihan kepala daerah atau kampanye (pertemuan serta rapat tambah lebih intens ) 500.000 x 12 = Rp. 6.000.000
1.3. Cost koalisi serta turun ke bawah 1.000.000 x 24 = Rp. 24.000.000
Keseluruhan = Rp. 32.400.000
(perhitungan ini bervariatif, bergantung keadaan daerah serta sikap dan pemikiran seorang).

II. Cost Mendekati Kampanye Calon legislatif
Buat bacalon calon legislatif DPRD, waktu sudah berkemauan mencalonkan diri, jadi cost serta biaya politik akan bertambah, kami mereferensikan beberapa langkah kampanye awal irit 1 tahun mendekati hari H, rnciannya seperti berikut :
1. Membuat team kecil sukses, minimum 2 orang Rp. 30.000.000
2. Cetak kalender 10.000 lembar Rp. 10.000.000
3. Cetak banner 100 lembar serta pemasangan Rp. 20.000.000
4. Membuatwebsite serta sosmed Rp. 10.000.000
5. Kunjungan Bansos minimum 2 x Rp. 10.000.000
6. Pertemuan komune minim 2 komune besar Rp. 12.000.000
7. Pertandingan berolahraga minimum 2x Rp. 15.000.000
8. Pagelaran seni budaya, minimum 2x Rp. 10.000.000
9. Pertemuan serta rapat internal Rp. 4.800.000
10. Bikin serta pasang Baliho minimum 5 (anggapan 5 kec) Rp. 25.000.000
11. Bikin kaos, minimum 5.000 Rp. 40.000.000
12. Bikin stiker atau mini spanduk minimum 5000 lbr Rp. 5.000.000
Keseluruhan Rp. 191.800.000

Perhitungan itu untuk DPRD Kota atau Kabupaten, untuk DPRD propinsi pasti beragam, bergantung daerah / lokasi serta keperluan, akan tetapi biasanya pada 2 sampai 3 kali lipat. Untuk cost calon legislatif DPR pusat, biayanya diilustrasikan hasil riset berikut ini;

Hasil penelitian Instansi Penyidikan Ekonomi serta Penduduk Kampus Indonesia (LPEM UI) memperoleh bukti berapakah rata-rata cost rata-rata yang di keluarkan seseorang calon legislatif DPR RI, yakni Rp. 1,18 miliar! LPEM mengelompokkan cost pencalegan untuk DPR RI jadi 5 kelompok :
1. Kurang dari Rp.787 juta termasuk juga dikit alias masih tetap kurang
2. Pada Rp. 787 juta s/d Rp. 1,18 miliar dipandang maksimal
3. Pada Rp. 1,18 miliar s/d Rp. 4,6 miliar dipandang masih tetap lumrah
4. Pada Rp. 4,6 miliar s/d Rp. 9,3 miliar termasuk juga tidak lumrah
5. Lebih dari Rp9,3 miliar dipandang tidak logis
Tidak ada patokan tentu, sesuai dengan keperluan serta persepsi semasing serta yang tergambar diatas ialah cost pribadi calon legislatif, belumlah termasuk juga cost atau dana kampanye partai politiknya.

2. Bila kamu orang politik yang akan maju menjadi calon eksekutif (calek)
Lainnya juga perhitungan bila kamu atau seorang akan maju menjadi calon kepala daerah (calek = calon eksekutif) biayanya begitu bervariatif, akan tetapi di tempat ini kami ambilkan masalah penentuan Gubernur DKI tim Anies-Sandi yang notabene dapat di asumsikan menjadi yang termahal. Tersebut cuplikan kabarnya :

Sampai Februari 2017, keseluruhan penerimaan dana kampanye calon gubernur-calon wagub DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno sebesar Rp 65,3 miliar. Hampir semua dana itu datang dari Sandiaga, yaitu Rp 62,8 miliar. Mengenai Anies memberi Rp 400 juta. Sumbangan dari partai politik pengusung, yaitu Gerindra sebesar Rp 750 juta serta PKS Rp 350 juta. Sumbangan yang lain datang dari berbadan hukum swasta sebesar Rp 900 juta. "Sumbangan dari perusahaan berbadan hukum, Rp 700 juta transfer langsung dari perusahaan swasta, serta bekasnya berbentuk atribut barang," tutur Satrio Dimas Adityo Bendahara team pemenangan Anies-Sandiaga di Posko Pemenangan Anies-Sandiaga, Melawai, Jakarta Selatan, Sabtu (11/2/2017).

Sesaat untuk penentuan Bupati atau walikota, di bawah ini salah satunya contoh cuplikan kabarnya:

Dana kampanye pasangan calon bupati serta wakil bupati Indramayu, Anna Sophanah – Supendi (Andi) sampai Rp 7,9 miliar. Angka ini adalah batas optimal yang diisyaratkan KPU. Ketua Team Pemenangan pasangan Andi, Taufik Hidayat, menuturkan dana sebesar Rp 7,9 miliar itu adalah jumlahnya keseluruhan yang diprediksikan akan diperlukan selama saat kampanye. Sedang dana awal kampanye cuma Rp 1,2 miliar. “Kita bicara riil, tidak ingin muna. Janganlah mengeluarkan besar, lalu ngomongnya kecil,” kata Taufik, akhir minggu kemarin.
Dana optimal menyengaja dimasukkan oleh team pemenangan Andi menurut Taufik didasarkan pada beberapa pengeluaran. Seperti beli topi, kaos, mug, stiker, kartu nama, kalender sampai membuat pertemuan-pertemuan. “Untuk membuat pertemuan, diperlukan cost untuk makan ataupun sewa gedung,” kata Taufik.

3. Bila kamu orang politik yang akan maju menjadi presiden
Untuk cost atau dana kampanye seseorang jadi presiden, di bawah ini cuplikan berita detik;
Jakarta - Team kampanye Jokowi-Jusuf Kalla menyerahkan laporan akhir dana kampanye ke KPU. Keseluruhan dana kampanye yang dilaporkan sebesar Rp 312,3 miliar. "Keseluruhan dana kampanye yang terkumpul penerimaan sebesar Rp 312.376.119.823. Keseluruhan dana yang terpakai sebesar Rp 311.899.377.825. Bekas dana kampanye Rp 476.741.998," kata Sekretaris Team kampanye Jokowi-JK, Besar Faisal di kantor KPU Jl Imam Bonjol, Jakpus, Jumat (18/7/2014). Laporan itu ialah akumulasi laporan penerimaan serta pengeluaran pada step I serta II ke KPU. Besar merinci, penerimaan itu datang dari sumbangan perseorangan, perusahaan serta grup.

"Keseluruhan sumbangan sebesar Rp 206.531.657.775. Dari pihak lainnya (sumbangan lewat rekening) Rp 105.844.462.048, dari pihak perusahaan Rp 63.100.000, dari perseorangan sebesar Rp 42.744.462.048," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar