Senin, 02 Juli 2018

Menciptakan Budaya K3 di Rumah

Related image

sepatu safety - Dalam rencana rayakan Bln. Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2017, jadi seorang yang menekuni didunia K3, saya ingin sharing sedikit ilmu dan pengetahuan serta pengalaman yang sempat dipelajari atau mungkin saja saya alami dengan cara pribadi. Mudah-mudahan berguna :)

Ketentuan Pemerintah tentang Bln. K3

Pemerintah selalu mencanangkan program Bln. K3 tiap-tiap tahunnya yang dirayakan oleh semuanya pihak (dengan cara spesial yang menekuni didunia Industri bakal sangatlah aware tentang hal semacam ini) dengan perolehan " Kemandirian Orang-orang Indonesia Berbudaya Keselamatan serta Kesehatan Kerja (K3) Th. 2020 ". Bln. K3 dikerjakan pada tanggal 12 Januari - 12 Februari tiap-tiap tahunnya. Lewat Ketentuan Menteri Ketenagakerjaan, nomer 386 th. 2014, panduan proses pada th. 2015 -2019 sudah diterangkan tersebut topik tahunannya.

Mengacu pada Visi pemerintah, jadi satu diantara usaha untuk menolong sistem perolehannya yaitu diawali dengan bangun budaya K3 di lingkungan rumah serta keluarga.

Didalam rumah vs ditempat kerja

Tak dapat disangkal kalau bangun budaya K3 di lingkungan rumah atau keluarga bakal condong lebih susah dibanding bangun budaya K3 ditempat kerja.

Ditempat kerja, semuanya ketentuan berkenaan K3 seperti policy, regulasi standard serta prosedur telah tercatat terang komplit bersama konsekwensi bila beberapa ketentuan itu tak dipatuhi. Bahkan juga sebagian industri atau perusahaan bakal mengaplikasikan system denda atau pengurangan upah/bonus karyawan. Dalam hal semacam ini, ada kerugian yang dihadapi. Reward and Punishment.

Sesaat didalam rumah, berlaku demikian sebaliknya, tak ada ketentuan tercatat atau prosedur resmi, semuanya di atur berdasar pada azas kesadaran/awareness juga pengetahuan pada issue K3. Untuk keadaan seperti itu, dituntut prinsip serta tak kompromi pada beberapa tingkah laku yg tidak aman. Hal semacam ini lah sebagai aspek terpenting kenapa budaya K3 didalam rumah jadi susah diaplikasikan.

Tahukah kamu? bila sebetulnya, banyak incident atau kecelakaan (tidak cuma kendaraan motor) berlangsung di lingkungan rumah, disebabkan lupanya serta tak perdulinya anggota keluarga pada apakah itu K3 atau yang di kenal dengan term singkat " Safety "?

Tersebut sebagian contoh masalah incident didalam rumah yg terkait dengan K3 atau " safety " :
Seseorang anak wafat waktu mobil sang bapak bergerak mundur. Waktu bakal pergi ke kantor pada pagi hari, sang bapak tak menganggap bakal menabrak anaknya sendiri waktu mobil yang dikendarai bergerak mundur keluar dari garasi tanpa ada lihat kondisi serta keadaan yang ada dibagian belakang mobil. Masalah itu terkait dengan keselamatan berkendara, di mana waktu mobil mundur yakinkan sisi belakang mobil aman terlebih dulu.

Lantaran hobby, seseorang bapak mesti kehilangan sebagian ruas jari. Saat lakukan hobby-nya yang terkait dengan mesin-mesin pahat, alat-alat pemotong serta penghalus kayu, seseorang bapak alami incident yang berbuntut pada kecelakaan dibagian ruas jari. Hal semacam ini disebabkan lantaran lupa serta tak konsentrasi ketika memakai mesin itu juga tak memakai alat pelindung diri apa pun, seperti sarung tangan spesial.

Seseorang ibu yang perlu alami luka bakar waktu coba memadamkan api. Lantaran kurangnya serta minimnya pengetahuan berkenaan perlakuan kebakaran api kecil di dapur, contohnya bagaimanakah pemakaian APAR - alat pemadam api mudah, bahkan juga teknik2 yang lain seperti memakai karung basah atau handuk basah. Hal semacam ini berkenaan pengetahuan sang ibu tentang tanggap darurat dalam hadapi suatu bahaya.

Serta ada banyak contoh masalah yang lain, di mana hal yang paling menyedihkan yaitu banyak masalah menerpa anak-anak. Lalu bagaimana mengawali bangun budaya K3 didalam rumah?

Pertama, kenali bahaya didalam rumah - Identifikasi Bahaya

Awalilah dengan mengetahui bahaya-bahaya apapun yang mungkin saja ada didalam rumah kamu, yang di kenal dengan arti hazard identification atau identifikasi bahaya.

Biasanya bahaya-bahaya yang dapat kita dapatkan didalam rumah serta sumbernya yaitu :

  1. Listrik, bahaya listrik dapat diketemukan disebabkan aksi beresiko seperti menyambungkan kabel listrik dari rumah ke rumah dengan cara ilegal, pemakaian extention kabel atau colokan listrik yang di hubungkan dari beragam jenis sumber sampai penuh, contoh : TV, kulkas, rice cooker, microwave serta yang lain, kabel listrik yang mengelupas serta berseliweran dilantai serta anak-anak dapat mencapainya. 
  2. Panas, sumber bahayanya dapat diketemukan dari api kompor, air mendidih, setrika, catokan/alat pelurus rambut si ibu ^^, knalpot motor/mobil. 
  3. Ketinggian, keadaan beresiko itu dapat diketemukan waktu memanjat tangga, genteng atau atap rumah, pohon serta tempat tinggi yang lain. 
  4. Benda Bergerak, datang dari kipas angin, jus, rantai sepeda motor/sepeda kaki, mesin pemotong rumput, mobil, serta benda bergerak yang lain. 
  5. Benda Tajam, misalnya pisau, kapak, ujung pulpen, jarum, ujung meja, pinggir kaca, gunting, ujung pagar besi, keramik retak/pecah, serta yang lain. 
  6. Bahan Kimia, misalnya detergen, sabun mandi, sampo, sabun tangan, sabun pencuci piring, obat-obatan, cairan penghilang hama/nyamuk, bensin, solar, cairan pembersih lantai, pengharum ruang, kapur barus serta yang lain. 
  7. Biologi, misalnya tikus, ular, ulat, kalajengking, nyamuk, rayap, serangga, tawon, ngengat, bakteri, virus serta yang lain. 
  8. Benda Bertekanan, misalnya tabung gas, tabung APAR. 
  9. Radiasi, misalnya HP, TV, Microwave, bahkan juga sebagian contoh mengatakan kalau beberapa barang seperti peralatan dinner set serta perlengkapan dapur yang lain terbuat dari bahan2 yang terkontaminasi radiasi (bahan basic datang dari negara yang mempunyai paparan radiasi). 
Ada banyak contoh bahaya yang lain yang dapat diketemukan di lingkungan rumah. Itu sesuai dengan keadaan serta kondisi didalam rumah semasing. Jadi dapat dikerjakan dengan menelurusi sisi luar sampai dalam rumah. Hazard hunt!

Ke-2, belajarlah bagaimanakah lakukan mencegah, perlakuan, ingindalian atau mitigasi bahaya

Hal yang paling terpenting waktu telah temukan bahaya-bahaya yang ada didalam rumah, jadi kerjakanlah yang namanya ingindalian bahaya dengan posisi seperti berikut (itu umumnya diterapkan ditempat kerja serta dapat jadi contoh) :

Eliminasi, dengan kata lain menghilangkan sumber bahaya itu, contoh bahaya listrik dari aktivitas penyambungan listrik ilegal, jadi butuh ditetapkan.

Substitusi, adalah sistem ganti atau mengubah bahan/barang/sistem yang mempunyai manfaat yang sama tetapi tak membahayakan. Contoh : Meja kaca yang mempunyai sebagian pinggir tajam dapat ditukar maka meja yang terbuat dari kayu. Fungsinya masih keduanya sama meja.

Engineering Control, itu adalah usaha ingindalian bahaya dengan modifikasi atau pergantian (pengurangan/menambahkan) design spesial, seperti pisau misalnya, dibuatkan sarungnya atau penutupnya supaya lebih aman juga tabung gas atau APAR dibuatkan gantungan/tempat spesial yg tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.

Administrasi, itu dapat dicontohkan dengan bikin catatan atau peringatan bahaya. Pada botol-botol bahan kimia spesial contohnya, diberi info atau tulisan kalau itu adalah bahan kimia beresiko atau tempelkan peringatan bahaya pada electrical panel.

Alat pelindung diri, itu adalah pilihan paling akhir, di mana bila sangat terpaksa mesti berdekatan dengan sumber bahaya, jadi manfaatkanlah alat pelindung diri. Alat pelindung diri tak berperan untuk menghilangkan bahaya, tetapi cuma kurangi kemungkinan bahaya pada seorang. Maka, butuh diingat kalau, bahaya itu tetap ada. Contoh, memakai sarung tangan spesial untuk memakai cairan kimia serta masker. Untuk sebagian ayah yang mempunyai hobby berkebun dapat memakai sarung tangan, sepatu pelindung serta yang lain. Satu diantara contoh yang lain yaitu pemakaian safety belt waktu mengendarai mobil.

Maka,
dengan tingkatkan pengetahuan tentang bahaya-bahaya apapun yang ada didalam rumah serta bagaimanakah ingindaliannya, jadi budaya K3 didalam rumah telah dapat di bangun dengan baik dengan cara perlahan-lahan. Itu dibutuhkan suatu prinsip serta kesadaran TIAP HARInya dari semuanya anggota keluarga.

Bangun budaya K3 dari rumah memerlukan hubungan kerja yang baik dari semuanya pihak.

Sangatlah disayangkan bila kesadaran tentang terpentingnya budaya K3 baru terbangun, bila satu diantara anggota keluarga alami incident terlebih dulu.